Tampilan: 0 Penulis: SDM Publikasikan Waktu: 2024-12-16 Asal: Lokasi
Neodymium Iron Boron (Magnet NDFEB ) dan magnet aluminium nikel kobalt (Alnico) adalah dua jenis magnet permanen yang berbeda, masing -masing dengan sifat dan aplikasi yang unik. Di bawah ini adalah perbandingan bahasa Inggris dari dua jenis magnet ini, yang mencakup komposisi material, sifat magnetik, ketahanan korosi, karakteristik suhu, kemampuan proses, dan aplikasi.
Komposisi material
Magnet NDFEB terutama terdiri dari neodymium, besi, dan boron, membentuk sistem kristal tetragonal. Mereka ditemukan pada tahun 1982 oleh Makoto Sagawa dari Sumitomo Special Metals, dan pada saat itu, mereka memiliki produk energi magnetik tertinggi (BHMAX) dari setiap bahan yang diketahui.
Sebaliknya, magnet Alnico adalah paduan yang terdiri dari aluminium, nikel, kobalt, besi, dan elemen logam jejak lainnya. Mereka adalah salah satu bahan magnetik permanen yang dikembangkan paling awal dengan aplikasi industri yang signifikan.
Sifat magnetik
Magnet NDFEB menonjol untuk produk energi magnetik yang sangat tinggi, yang diterjemahkan menjadi gaya magnet yang kuat dalam volume kecil. Ini membuatnya ideal untuk aplikasi yang membutuhkan kekuatan medan magnet tinggi.
Magnet Alnico, sementara memiliki magnetisme yang sedikit lebih lemah, menawarkan koersivitas tinggi dan suhu Curie yang tinggi. Remanensi mereka (magnet residual) dapat mencapai hingga 1,35T, membuatnya cocok untuk aplikasi di mana stabilitas magnetik pada kisaran suhu yang luas diperlukan.
Resistensi korosi
Magnet NDFEB rentan terhadap oksidasi karena adanya neodymium, dan karenanya membutuhkan lapisan permukaan untuk perlindungan. Sebaliknya, magnet Alnico menunjukkan ketahanan korosi yang lebih baik dan biasanya tidak memerlukan perlakuan permukaan.
Karakteristik suhu
Stabilitas suhu magnet NDFEB bervariasi dan perlu dinilai berdasarkan kasus per kasus. Secara umum, mereka dapat menahan suhu hingga sekitar 80 ° C tanpa kehilangan magnet yang signifikan.
Magnet Alnico, di sisi lain, dikenal karena stabilitas suhu tinggi. Mereka dapat beroperasi dengan andal pada suhu hingga 525 ° C (meskipun beberapa sumber menyebutkan suhu kerja maksimum 550 ° C untuk baja magnet Alnico, dengan demagnetisasi terjadi di atas 600 ° C). Namun, perlu dicatat bahwa ketika toleransi suhu magnet meningkat, kekuatan magnetiknya cenderung menurun.
Kemampuan proses
Magnet NDFEB memiliki plastisitas yang baik dan dapat diproses menjadi berbagai bentuk, menjadikannya serbaguna untuk berbagai aplikasi.
Magnet Alnico, karena sifatnya yang keras dan rapuh, terutama dibentuk melalui proses casting atau sintering, membatasi fleksibilitas bentuknya.
Aplikasi
Magnet NDFEB banyak digunakan dalam elektronik, teknologi komputer, dan bidang lain yang membutuhkan kekuatan medan magnet tinggi, seperti motor drive hard disk.
Magnet Alnico, karena stabilitas suhu yang tinggi dan ketahanan korosi, umumnya digunakan dalam instrumentasi, bagian otomotif, kedirgantaraan, aplikasi militer, dan sistem keselamatan.
Sebagai kesimpulan, baik magnet NDFEB dan Alnico memiliki keunggulan unik dan cocok untuk aplikasi yang berbeda. Pilihan di antara mereka tergantung pada persyaratan spesifik aplikasi, termasuk kekuatan magnetik, stabilitas suhu, ketahanan korosi, dan biaya.