Tampilan: 0 Penulis: SDM Publikasikan Waktu: 2024-07-19 Asal: Lokasi
Motor tanpa sikat adalah jenis motor umum yang banyak digunakan di berbagai bidang, seperti otomatisasi industri, robotika, drone, dll. Motor sikat terutama terdiri dari stator, Rotor , pengontrol, dan bagian lainnya. Dalam motor sikat, rotor dibagi menjadi dua jenis: rotor internal dan rotor eksternal. Di bawah ini kami akan memperkenalkan perbedaan antara rotor dalam dan rotor luar motor tanpa sikat secara detail.
Perbedaan Struktural
Perbedaan utama antara rotor dalam dan luar adalah posisi mereka di motor. Rotor bagian dalam terletak di dalam motor, sedangkan rotor luar terletak di luar motor. Secara khusus, rotor bagian dalam biasanya terdiri dari magnet permanen, inti besi, dan poros rotor, sedangkan rotor luar terdiri dari koil, inti besi, dan poros rotor.
1.1 Struktur Rotor Dalam
Struktur rotor bagian dalam relatif sederhana, terutama terdiri dari magnet permanen, inti besi dan poros rotor. Magnet permanen biasanya terbuat dari bahan magnet permanen tanah jarang, yang memiliki produk energi magnetik tinggi dan koersivitas. Inti besi biasanya terbuat dari lembaran baja silikon yang dilaminasi untuk meningkatkan kepadatan fluks magnetik motor. Poros rotor digunakan untuk mendukung rotor dan mentransmisikan torsi.
1.2 Substruktur Eksternal
Struktur rotor luar relatif kompleks, terutama terdiri dari kumparan, inti besi dan poros rotor. Koil biasanya terbuat dari kawat tembaga dan digunakan untuk menghasilkan medan magnet. Inti besi juga terbuat dari lembaran baja silikon yang dilaminasi untuk meningkatkan kepadatan fluks magnetik motor. Poros rotor digunakan untuk mendukung rotor dan mentransmisikan torsi.
Perbedaan prinsip kerja
Prinsip -prinsip kerja rotor dalam dan luar juga berbeda. Prinsip kerja rotor bagian dalam adalah menggunakan medan magnet yang dihasilkan oleh magnet permanen untuk berinteraksi dengan medan magnet yang dihasilkan oleh stator, menghasilkan torsi. Prinsip kerja rotor luar adalah menggunakan medan magnet yang dihasilkan oleh koil untuk berinteraksi dengan medan magnet yang dihasilkan oleh stator, menghasilkan torsi.
2.1 Prinsip Kerja Rotor Dalam
Magnet permanen dari rotor bagian dalam mengalami kekuatan dalam medan magnet yang dihasilkan oleh stator, yang menyebabkan rotor berputar. Ketika rotor berputar ke posisi tertentu, pengontrol mengganti arah arus dalam koil stator, sehingga mengubah arah medan magnet, sehingga rotor terus berputar. Prinsip kerja ini membuat rotor dalam memiliki efisiensi dan stabilitas tinggi.
2.2 Prinsip Kerja Rotor Eksternal
Kumparan rotor luar mengalami gaya dalam medan magnet yang dihasilkan oleh stator, menyebabkan rotor berputar. Mirip dengan rotor dalam, ketika rotor berputar ke posisi tertentu, pengontrol mengganti arah arus dalam koil stator, yang mengubah arah medan magnet, sehingga rotor terus berputar. Prinsip kerja rotor eksternal membuatnya memiliki torsi tinggi dan kapasitas beban yang besar.
Perbedaan kinerja
Ada juga beberapa perbedaan dalam kinerja antara rotor dalam dan rotor luar.
3.1 Efisiensi
Karena penggunaan magnet permanen, rotor bagian dalam memiliki produk energi magnetik yang lebih tinggi dan gaya koersif, sehingga dalam kondisi yang sama, efisiensi rotor bagian dalam biasanya lebih tinggi daripada rotor luar.
3.2 Torsi
Karena medan magnet yang dihasilkan oleh koil, rotor eksternal memiliki kapasitas beban yang besar dan torsi tinggi. Dalam aplikasi di mana torsi besar diperlukan, rotor eksternal menguntungkan.
3.3 Volume dan Berat
Karena strukturnya yang sederhana, rotor dalam biasanya memiliki volume dan berat yang lebih kecil. Rotor luar biasanya memiliki volume dan berat yang besar karena strukturnya yang kompleks.
Perbedaan Skenario Aplikasi
Skenario aplikasi rotor dalam dan luar juga berbeda.
4.1 Skenario aplikasi rotor internal
Karena efisiensi dan stabilitasnya yang tinggi, rotor dalam biasanya digunakan dalam adegan yang membutuhkan efisiensi dan stabilitas tinggi, seperti drone dan robot.
4.2 Skenario Aplikasi Rotor Eksternal
Karena kapasitas beban yang besar dan torsi tinggi, rotor eksternal biasanya digunakan dalam adegan dengan persyaratan tinggi untuk torsi dan kapasitas beban, seperti otomatisasi industri, crane, dll.
Analisis Keuntungan dan Kekurangan
5.1 Keuntungan dan Kerugian dari Rotor Dalam
Keuntungan:
Efisiensi Tinggi: Karena penggunaan magnet permanen, rotor dalam memiliki produk energi magnetik yang lebih tinggi dan gaya koersif, dan dengan demikian memiliki efisiensi yang lebih tinggi.
Stabilitas tinggi: Prinsip kerja rotor dalam membuatnya memiliki stabilitas tinggi.
Ukuran dan berat kecil: Karena struktur yang sederhana, rotor dalam memiliki ukuran dan berat yang kecil.
Kontra:
Torsi yang relatif kecil: Torsi rotor bagian dalam relatif kecil dibandingkan dengan rotor luar.
5.2 Keuntungan dan Kerugian dari Rotor Eksternal
Keuntungan:
Torsi Tinggi: Rotor eksternal menggunakan koil untuk menghasilkan medan magnet, yang memiliki kapasitas beban yang besar dan torsi tinggi.
Cocok untuk skenario beban tinggi: Karena torsi tinggi dan kapasitas beban, rotor eksternal cocok untuk skenario beban tinggi.
Kontra:
Efisiensi yang relatif rendah: Efisiensi rotor luar relatif rendah dibandingkan dengan rotor dalam.
Volume dan Berat Besar: Karena struktur kompleks, rotor luar memiliki volume dan berat yang besar.
Singkatnya:
Ada beberapa perbedaan antara rotor dalam motor tanpa sikat dan rotor luar dalam struktur, prinsip kerja, kinerja dan skenario aplikasi. Rotor dalam memiliki efisiensi dan stabilitas tinggi, yang cocok untuk pemandangan yang membutuhkan efisiensi dan stabilitas tinggi. Rotor eksternal memiliki kapasitas beban yang besar dan torsi tinggi, yang cocok untuk pemandangan yang membutuhkan torsi tinggi dan kapasitas beban.